Monday, June 13, 2011

Take Care of Him, Lord..

Hmm, aku ga tau apa yang dirasakannya, Pi.. Tapi tahu kalo dia sampe menyakiti dirinya, itu cukup membuatku miris, sedih atau apalah itu namanya. Pertemuan doa malam 2 minggu lalu cukup membawa dampak yang besar baginya. Satu sisi aku merasa bersalah, karena itu adalah paksaan ku.. Namun satu sisi, aku lebih merasa sedih. Hmmmmmm, entahlah aku tak dapat mengungkapkannya secara jelas.. Hanya saja yang kutahu pasti adalah aku sangat sedih melihat keadaannya.. Menusuk tangan dengan kukunya hingga menimbulkan luka-luka seperti itu.. Aku tak tahu cara lain apa yang digunakannya untuk melukai dirinya.. >,<

Apa yang harus kuperbuat, DAD? Aku bingung.. Aku telah mengancam untuk memberitahukan kepada As, namun rasanya tidak mempan.. Aku hanya ingin ia menghargai dirinya sendiri.. Menyadarkannya bahwa ia tidak serendah dan tidak sesia-sia itu.. Sungguh DAD, aku mengasihinya.. Sedih rasanya melihat keadaan anak ku yang satu ini.. Aku tidak tahu kehidupan seperti apa yang ia jalani.. Membaca setiap evaluasinya saja, cukup membuat hatiku sesak.. Kehidupan apa yang sedang ia hadapi? Apa yang ia pikirkan saat ini mengenai DAD, aku dan juga lainnya? Bahkan, ia mengganggap dirinya adalah 'babu'.. Oh Tuhan, apa yang telah kulakukan hingga ia berpikir seperti itu? Hmm, dampak dari semua perbuatan ku sungguh tidak baik.. Ampuni aku DAD.. Aku sama sekali tidak menganggapnya seperti itu.. Meski seringkali menekannya, ahhhh.. Aku tahu alasan apapun tidak akan cocok untuk saat ini.. Penyesalan-pun tiada berguna.. Pola pikirnya telah terbentuk dan jati dirinya telah tersusun.. Tuhan, apa yang dapat dan harus kulakukan? Semua ini salahku, bukan? Huuufffttt... ~

Kehidupan doa, ketidakyakinan pada diri sendiri, bahkan tekanan demi tekanan yang kuberikan.. Yang tanpa sadar telah membunuh keberadaan dirinya.. Yang juga tanpa sadar telah menghancurkan hidupnya.. Dad, terlalu banyak yang telah ku tanam.. Terlalu banyak benih yang telah tumbuh? Kini muncul penyesalan.. Apa yang harus kuperbuat Tuhan? Apa yang dapat kulakukan baginya? Rasanya semua begitu kacau >,<

Tidak sekalipun ia kuanggap tidak penting.. Tidak sekalipun aku ingin mendiskriminasinya.. DAD paling tahu aku kan? Aku tak bisa memperlakukan orang2 yang berada didekatku sebagaimana mestinya.. Aku ingin menspesialisasi mereka, namun yang keluar justru sebaliknya.. Sering aku menyakiti mereka, terkesan tidak memperdulikan mereka.. Tapi DAD tahu hatiku kan? Aku sungguh mengasihi mereka.. Aku pun sangat mengasihi M, Bapa.. Tapi kutahu, semua perilakuku tidak membuktikannya.. Bagaimana ini? Apa yang telah kuperbuat? Aku tak tahu.. Dan aku bingung ~

Aku sungguh mengkhawatirkannya.. Aku takut ia berbuat nekat, yang akan sangat merugikan dirinya.. Meski aku percaya, ia takan melakukan hal yang lebih bodoh lagi.. Tapi salahkah aku bila aku khawatir? >,< Seperti halnya pagi ini, aku bermaksud agar ia mampu berpikir lebih baik lagi, namun kekhawatiranku menyebabkan aku membawa nama As, yang seharusnya tidak ku bawa sama sekali.. Ahh, bodohnya.. x_x

Bapa, apa yang harus kuperbuat untuknya? T,T Hmm, Bapa sungguh aku bingung dan tak tahu harus bagaimana.. Kupercaya, perlindunganMu selalu nyata baginya.. Kupercaya ia mampu bertahan, dan Bapa akan menjaga dirinya.. Hmm, Kebingungannya akan Engkau akan membawa M untuk lebih dewasa dalamMu.. Lebih mengenalMu.. Kupercaya ini adalah lembah kelamnya, dan ia akan lolos bahkan lulus dari lembah kelam ini.. Jaga dirinya, Pi.. Ubah hatinya.. Kuyakin hanya Papi yang mampu.. Kehidupannya yang kuar biasa ada didepan mata, dan ini proses baginya.. Mampukan dirinya Tuhan.. Yakinkan dirinya bahwa Engkau adalah Allah yang tiada pernah sekalipun meninggalkannya bahkan tiada pernah sekalipun DiriMu mengucap suatu kebohongan.. Hmm, Ku yakin Kau Allah yang beserta dengan ku dan juga dengan nya..

Love U, DAD..
Love u, M.. Take care, son T,T

No comments:

Post a Comment