Tuesday, September 7, 2010

Just Like That?

Tiada kusangka.. Sedemikian dangkal dia menilai ku.. Orang yang telah kuanggap adik sendiri, bahkan lebih dekat daripada adik kandungku.. Malah berpikir bahwa ia kujadikan asisten, orang yang dapat kusuruh-suruh. Huuuffftt.. Jadi untuk apa kedekatan ini? Untuk apa kebersamaan kami selama ini? Waktu-waktu kami lalui bersama, semua terasa sia-sia.. Semua terasa tak berguna. Tak ada artinya bagi dia.. Oh, God.. How comes? @,@
Ku akui belakangan aku berusaha sedemikian rupa agar tidak dekat dengan nya. Namun, itu semata-mata karena aku merasa hubungan ini timpang. Tapi rasanya, ini tidak cukup berarti baginya.. Bahkan dia tidak merasa kerenggangan ini sama sekali.. Yahh, lagi-lagi aku kecewa.. Tidak dapat kupungkiri, sakit rasanya.. Hmmmppphhh..
Ketimpangan ini kurasakan dari sharing-sharing kecil yang kami lakukan.. Yang sering kali terjadi adalah aku yang lebih aktif bercerita, meski sebenarnya aku berusaha memancingnya untuk bercerita. Bila ingin dia berceritapun, aku harus memancing dengan pertanyaan. Ohh, bukan sekedar pertanyaan. Namun, harus disertai penyudutan mungkin. Yeaah!! Sangat tidak imbang bukan? Huaaahh!!
Semua pertanyaan ini ku ajukan agar ia mau bercerita. Termasuk anak yang tertutup bahkan anak yang tidak mampu mengungkapkan perasaannya. Oleh karenanya, aku berusaha membantu.. Namun, ternyata kedekatan itu hanya dirasakan oleh ku. Bukan oleh kami.. Sangat tragis.. T,T
Namun, yang paling membuat ku tersiksa adalah hal-hal yang terjadi belakangan ini. Entah apa yang terjadi dengannya. Ingin bertanya, namun hati tak kuasa untuk menahan luka yang akan kuterima nantinya. Lagipula, aku sudah memutuskan untuk tidak mencampuri hubungan lawan jenisnya. Bukan karena apa-apa. Namun, aku kurang mempercayai diri ku sendiri.. Aku berusaha semampuku untuk menggunakan pendekatan-pendekatan yang nyaman baginya (dan orang lain tentunya). Tapi rasanya, usahaku dan daya juang ku terhenti seketika karena ungkapan adik ku : "Lu mah ga mau tahu apa-apa". What?? Hmm, Aku telah berusaha sedemikian rupa untuk memperhatikan keluarga ku. Namun, semua itu rasanya tiada guna. Bagi keluargaku, akan sangat berguna bila aku segera meninggalkan kegiatan religi ku. Yahh, ini yang berguna bagi mereka.. :((
Kalimat ini cukup membuat ku berhenti melangkah. Menjadi 'kakak' yang tidak mau tahu. Aku berusaha sebisa ku untuk menutup mata atas setiap hal yang ada dihadapanku. Sejujurnya ingin kutanyakan, ingin sekali.. Namun, aku tak punya cukup keberanian untuk bertanya bahkan percaya pada diriku, bahwa aku memang perduli..
Pernahkah merasakan hal seperti ini? Saat kamu berusaha sebisa mu, saat kamu telah mengurangi sebagian besar kesenanganmu.. Demi suatu tuntutan dari orang yang kamu kasihi, Namun ternyata mereka yang kamu kasihi, tidak menganggap berarti semua yang kamu lakukan. Itulah yang terjadi dengan ku dan keluarga ku.. Kuusahakan yang terbaik, namun semua hanya dipandang sebelah mata. Hmmpphh..
Demikian juga dengan keluarga rohani ku. Aku mengevaluasi diri ku sedemikian rupa.. Orang yang penuh ketegasan, tak kenal ampun, dan freak.. Itulah aku, dulu.. Saat ini, telah menjadi sosok yang berusaha mengerti, memperhatikan dan lain-lain.. Tapi ternyata semua ini tidak berarti banyak, sosok yang dulu tetap melekat di benak mereka. Meski mereka tahu, telah banyak perubahan...
Dan yah, terutama bagi 'adik' ku yang satu ini (mungkin).. Entahlah.. Baginya, hubungan ini tidak berarti apa-apa sama sekali.. Hmm, hal ini cukup menyesakkan bagiku.. T,T Apalagi melihatnya seperti dengan memasuki jurang maut, namun tiada usaha yang kulakukan.. Hanya melihat dan memantau. Aku tak tahu apakah ini benar atau tidak. Namun, apa daya ku? Apa aku harus mengusahakan suatu hubungan yang tidak ada artinya bagi pihak lainnya? Hanya aku yang begitu menganggap hubungan ini begitu berarti..
Seperti hal-hal yang telah terjadi sebelumnya. Bukankah selalu seperti ini? Hanya aku yang menganggap berharga dan berartinya hubungan itu bagiku.. Bagi mereka? Aku bukanlah siapa-siapa.. Menyedihkan sekali.. :'(
Yah, DAD.. Inilah kelemahan terbesar ku.. Sekaligus kekuatan ku.. Mampukan aku untuk melalui semua ini.. Menjadikan ku lebih bijak agar setiap harinya aku semakin serupa dengan Mu..

*Agak kacau rasanya tulisan ku kali ini.. tapi aku akan tetap membiarkan originalitasnya.. Tanpa Meng-edit nya :) hmmmm

No comments:

Post a Comment